Rabu, 17 Februari 2021

Bukan Main Saham Tapi Investasi Saham

Investasi Saham



Jadi penulis sempat membaca di suatu portal berita dengan judul tips main saham. Penulis kurang berkenan dengan istilah main saham. Istilah main saham sendiri beranggapan negatif, malah jatuhnya seperti judi. Saham bukanlah permainan, butuh modal dan pengetahuan untuk membeli saham suatu perusahaan, selain analisis tentang saham perusahaan, juga harus memahami kondisi perekonomian suatu negara yang memang berdampak langsung dengan saham perusahaan tersebut. Jadi istilah main saham itu salah besar.


Mari berbicara modal untuk membeli saham. Memang dengan modal 100 ribu saja bisa membeli saham, tapi saham tersebut kurang bagus (ada juga yang bagus sih). Untuk membeli saham bagus, yang biasanya masuk kategori LQ45 membutuhkan kurang lebih diatas 1 juta rupiah, apakah tepat jika kita memakai istilah main saham? Jelas tidak.


Dari pada memakai istilah main saham, maka lebih baik disebut berinvestasi saham, jika kita pikir-pikir memang membeli saham adalah dengan harapan mendapatkan Deviden, yang mana untuk sebuah perusahaan di Indonesia biasanya membagikan deviden setiap setahun sekali. Investor kecil biasanya membeli saham dengan cara dicicil setiap bulan, Memang dengan membeli saham ada keuntungan yang didapat dengan cara kenaikan harga saham. Akan tetapi yang benar adalah membeli saham dengan tujuan investasi jangka panjang dengan mengharapkan deviden yang dibagikan perusahaan.


Penulis berpendapat istilah main saham bisa dikatakan seperti judi, misalnya membeli saham dengan jumlah yang besar tapi mengharapkan kenaikan tiba-tiba, katakanlah ratusan persen dalam waktu singkat. Di dunia saham memang bisa terjadi, tapi sangat bahaya, karena saham tersebut digerakkan oleh bandar. Biasanya saham bisa dikendalikan oleh bandar dengan volatilitas rendah, bisanya harga saham adalah 50 rupiah hingga 100 rupiah dan tidak masuk kategori LQ45. Penulis sangat mengharapkan untuk menghilangkan istilah main saham karena mengandung konotasi negatif. Mudah-mudahan artikel ini bisa dipahami oleh orang-orang yang barus saja mengenal saham.