Rabu, 03 Maret 2021

Kascing Adalah... Membahas Manfaat kascing

Pengertian Kascing dan Manfaatnya



Kascing atau kotoran bekas cacing adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran cacing yang mana cacing memakan sesuatu kemudian cacing mengeluarkan kotorannya, ternyata kotoran tersebut sangat berguna untuk tanaman, kascing ternyata tidak kalah kualitasnya dengan jenis pupuk organik lainnya seperti pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, kambing dan kotoran lainnya. Berawal dari kesukaan penulis cocok tanam, awalnya sih memakai pupuk yang biasanya dijual di toko-toko tanaman, tapi hasilnya kurang bagus, komposisi pupuk yang dibeli sih memang bagus, cuma kok... Kemudian penulis mencoba kascing, karena secara bersamaan, penulis juga pelihara cacing.


Pertama kali penulis mencoba kascing adalah ketika penulis iseng memelihara cacing jenis Lumbricus Rubellus. Sebenarnya tidak hanya cacing jenis lumbricus rubellus sih, jenis cacing lain juga bisa, seperti cacing ANC, cacing Tiger dan jenis lainnya. penulis memberi makan cacing dari ampas tahu yang agak sedikit di cairkan, tujuannya agar cacing bisa dengan mudah memakan ampas tahu tersebut, penulis memelihara cacing selama 3 bulanan, nah selama itu juga media yang digunakan berubah menjadi kotoran cacing. O iya media cacing yang penulis gunakan adalah balog bekas jamur, ya kayak serpihan-serpihan kayu halus itu ya.


Iseng-iseng penulis menabur kascing di tanaman daun mint, dan hasilnya tanaman tersebut tumbuh subur, selain daun mint, penulis juga mencobanya di tanaman sirih merah, lidah buaya, Sirih Hijau, Daun pan dan anggur. Kembali ke tanaman daun mint tadi, alhasil daun mint subur, banyak daunnya, memang untuk daun mint ini panen selama kurang lebih 30 hari. Beberapa daun mint ada yang media nya tanah biasa dan ada yang medianya penulis kasih full kascing. Sama dengan daun mint, beberapa tanaman seperti sirih merah penulis kasih setiap bulan, hasilnya juga bagus, sirih hijau juga sebulan sekali dikasih kascing, hasilnya memuaskan. Untuk tanaman lidah buaya dikasih sebulan sekali, juga subur. Penulis cukup memberikan kascing segenggam atau dua genggang untuk pemupukan, seberapa sering kascing diberikan kepada tanaman? Biasanya penulis memberikan seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali.


Tidak semua tanaman cocok sih ya, penulis pernah mencoba di tanaman anggur, media tanam full kascing, yang ada malah mati, tapi nanti dulu, jangan kascingnya yang disalahkan ya. Sepertinya untuk tanaman anggur perawatannya beda dengan tanaman lainnya. Maklum penulis coba-coba tanam anggur, jadi ilmunya masih kurang.


Harga kascing di pasaran kira-kira Rp 6000 - 7000 per kilo, penulis melihat di toko-toko online, cukup murah ya. Jujur saja, untuk satu kilo sih masih kurang untuk pemupukan, biasanya penulis membeli sebanyak 5 kilo. Nah ini sekarang kita berbicara tentang peluang bisnis kascing, apakah menguntungkan? Menurut penulis kascing laku dipasaran, kascing termasuk pupuk organik, yang mana pupuk tersebut jauh dari bahan-bahan kimia. Pupuk organik sendiri banyak dicari orang, yang mana untuk tanaman organik. Di Indonesia sendiri, pertanian organik trennya memang sedang populer, ya memang di dunia pertanian pupuk organik ada yang dari kotoran sapi, ayam atau kotoran kambing. Penulis pernah membaca suatu jurnal (linknya penulis lupa) bahwa kascing mengandung senyawa - senyawa yang lebih tinggi dari kotoran sapi, kambing atau lotoran ayam. Mohon koreksi jika penulis salah.


Sayangnya untuk literatur buku tentang kascing masih sedikit, biasanya dijadikan satu dengan pembahasan budidaya cacing. Penulis ada buku tentang budidaya cacing, pas bagian pembahasan kascing tidak terlalu banyak informasi yang terkandung. Segitu saja pembahasan tentang kascing. Semoga bermanfaat.